Ikut Kompasiana Blogshop

Beberapa waktu yang lalu, mmm… sudah lama sih, kurang lebih pertengahan April yang lalu, saya ikutan Kompasiana Blogshop di Gramedia Expo Surabaya. Dan ini adalah seminar jurnalistik pertama yang saya ikuti. Hehe! Aneh memang, saya yang pengen jadi penulis tapi belum pernah ikut seminar beginian. Yang biasanya saya ikuti justru seminar motivasi dan entrepeneur. ;p

Jadi, saya fokuskan posting kali ini untuk membahas tentang blogshop tersebut.

Blogshop tersebut mengupas materi tentang tips dan trik kepenulisan. Salah satu fenomena yang terjadi adalah selama ini terdapat sebuah hambatan besar bagi para penulis pemula untuk mempublikasikan karyanya. Menurut sang pembicara, yaitu @iskandarjet dari Tim Admin Kompasiana, hal itu dikarenakan ada perasaan inferior yang ada pada penulis, khususnya penulis pemula. Lalu, beliau membeberkan fakta jaman sekarang bahwa saat ini justru penulis yang dianggap remeh lah yang saat ini menjadi bintang jurnalistik. Kalau dulu, ada peraturan tidak tertulis bahwa seorang penulis itu haruslah orang yang sudah terkenal, seperti pemimpin negara, pebisnis sukses, akademisi, dan novelis ternama. Begitu juga dengan metode penulisan yang mengharuskan dengan adanya kosa kata yang baik dan struktur kalimat yang baku. Semua sudah diatur.

Lain halnya dengan saat ini, terlebih dengan adanya internet. Beberapa penulis lahir dengan status sebagai orang biasa. Bahkan, penulisan pun ditulis dengan gaya bebas tanpa menggunakan EYD sebagai acuan. Contohnya seperti Raditya Dika yang menjadi penulis terkenal karena sering posting di blognya “Kambing Jantan”. Lalu ada Prita Mulyasari yang tulisannya membuat heboh dan memunculkan pergerakan “Koin untuk Prita” sebagai simbol “Rakyat vs Hukum”. Dan tahukah kamu, ternyata berita razia Indomie di Taiwan awalnya diinformasikan oleh TKI yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga di negeri itu?!?!?! Terakhir, posting berita oleh mahasiswa Indonesia tentang kunjungan Komisi VIII DPR ke Australia untuk studi banding tentang pengentasan kemiskinan menjadi headline di media massa dan elektronik, sehingga memberikan peninjauan kembali tentang pentingnya Studi Banding bagi anggota dewan.

Jadi, tidak ada alasan untuk tidak menulis. Perasaan inferior harus segera dihapuskan dari benak penulis pemula. Majalah TIME pun memberikan anugerah Person of The Year kepada YOU. Yup, dengan adanya internet, dunia menjadi tanpa batas. Selamat Datang di Dunia Orang Biasa!

time_cover

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ODP

Wawancara Kerja... .

Wajib Militer