Wawancara Kerja... .

Posting Keenam... .
Tes wawancara sebagai peserta ODP di sebuah bank pelat merah pada Hari Jumat yang lalu merupakan interview kesekian yang telah saya jalani sebagai seorang pencari kerja. Saya seorang sarjana, usia 26 tahun, dan beberapa kali berganti pekerjaan. Otomatis, saya sering melamar kerja, dan sering pula melalui tahap wawancara.

Ada beberapa wawancara yang berkesan selama petualangan saya mencari pekerjaan, antara lain :

Wawancara yang saya jalani terakhir ini, adalah wawancara terlama saya. Kebetulan, yang mewawancarai adalah seorang psikolog. Jadi wawancara saya ibarat psikotest lisan. Saya ditanya mulai biodata,  pengalaman, orang tua, hubungan saya dengan teman, tokoh yang saya kagumi, tentang kelebihan saya, kelemahan saya, pengalaman kerja, tujuan hidup, hal-hal apa yang telah saya pelajari selama hidup, skripsi saya, sampai pertanyaan normatif seperti, “Jika Anda terpilih sebagai pegawai, maka apa yang akan Anda lakukan?”
Butuh waktu selama 60 menit untuk menjalani interview tersebut. Fiuuuh!

Pernah juga saya menjalani wawancara ketika melamar pekerjaan pada posisi Account Executive. Ada 2 orang yang mewawancarai saya, semua dari kantor pusat mereka yang berkedudukan di Jakarta. Saya diminta untuk bercerita mengenai pengalaman saya, kepribadian saya, dan etos kerja saya selama bekerja di tempat kerja sebelumnya. Mereka pun mempersilahkan saya untuk bertanya tentang perusahaan mereka. Meskipun saya menjadi calon pegawai baru, namun mimik wajah, respon, timbal balik, tutur kata, dan cara menjawab mereka yang sangat terpelajar membuat saya terkesan dengan wawancara tersebut. Menurut saya, wawancara tersebut adalah wawancara yang membuat saya merasa sangat dihargai. Meski akhirnya saya tidak diterima setelah tes terakhir yang hanya menyisakan 3 orang, namun apresiasi dan hormat saya kepada perusahaan tersebut sangat tinggi. Perusahaan itu bergerak di media cetak yang sampai saat ini menjadi market leader di industrinya. Ya, perusahaan itu bernama KOMPAS -  GRAMEDIA.

Wawancara ter”aneh” yang saya alami adalah ketika melamar pekerjaan di sebuah event organizer (EO) olahraga yang diklaim terbesar dan terbaik di negeri ini. Saya sendiri mengakui bahwa EO tersebut sungguh profesional. Event apapun yang mereka garap selalu terpublikasikan dengan sukses. Tak heran, event mereka selalu dibanjiri penonton dan sponsor. Wawancara saya dengan EO tersebut terbilang aneh karena :
Ketika saya masuk ruangan interview, ternyata interviewer berjumlah 6 orang, dan semuanya perempuan. Alamaaak! Ngapain tes wawancara kerja perlu interviewer sebanyak itu?!?!
Keanehan kedua:
Setelah mereka mempersilahkan duduk, lalu salah satu dari mereka, yang sepertinya paling senior, mengajukan pertanyaan kepada saya, “Mas, sejak kapan event kami rutin diadakan???”
OMG!!!
“Question Kind of What That?!?!?!” (baca : “Pertanyaan macam apa itu?!?!?!”)
Saya pun dengan keahlian untuk ngawur, akhirnya menjawab, “Maaf, saya tidak tahu pasti... Mm, sekitar tahun 2004.”
Dia merespon, “Yakin?!?!”
Saya dengan tegas menimpali, “Tidak, Bu,”
Akhirnya, saya tidak lolos tahap wawancara tersebut... Hehe! Baguslah...

Lalu, ada juga wawancara paling misterius yang saya alami, yaitu ketika melamar sebagai Sales di salah satu perusahaan otomotif terbesar di negeri ini. Kenapa misterius?!?!?! Begini ceritanya:
Setelah saya masuk ke ruang wawancara, lalu tanpa basa-basi, sang interviewer membuka pembicaraan,
Interviewer : 
“Okey.. pertanyaan dari saya, Mas... Kalau Anda tersesat sendirian di hutan pada waktu malam hari, apa yang Anda lakukan?!?!?”
Saya :           
“Bikin perapian, Pak. Sambil cari makan untuk bertahan hidup.”
Interviewer      :           
Baik... Terimakasih. Tunggu kabar dari kami ya. Semoga Anda diterima.”

Laaaahhhh... Gitu doank!!!! Misterius kan?!?!
Akhirnya, saya tidak pernah dihubungi lagi oleh perusahaan tersebut. 
Anda pembaca yang hobi psikologi, kalau dapat pertanyaan seperti itu, jawabannya apa yaa?!?!?!

Well, itulah beberapa pengalaman saya selama menjalani wawancara kerja.
Pesan saya, jangan pernah berencana untuk mencari kerja setelah lulus kuliah. Tapi, SELESAI KULIAH, lalu DAPAT KERJA... J



Komentar

  1. Kalau menurtku sih jawabnya mencari keramaian dulu mas :p meskipun hutan sepi toh masih ada tarzan hahaha

    BalasHapus
  2. Hehe! Biarlah tetap menjadi misteri...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ODP

Wajib Militer