Wajib Militer (2)

Untuk mempersingkat cerita, saya skip aja bagian hari demi hari… Hehe! Maklum, beritanya sudah lumayan usang… Kurang lebih 2 minggu yang lalu gitu lohhh…
Jadi gini, selama 7 hari latihan, esensi dari pendidikan wajib militer bagi saya adalah menumbuhkan rasa “cinta tanah air” di dalam dada kami. Sehingga, selama darah Indonesia masih mengalir dalam hati kami, kami akan bekerja keras demi kemajuan bangsa dan negara ini.
Memang, hampir keseluruhan dari kegiatan kami adalah latihan fisik dan disiplin, tapi itu bertujuan untuk “mengkosongkan” pikiran kami. Lalu, pikiran kami diajak untuk melihat berbagai fenomena yang ada di negeri ini. Betapa negeri ini sungguh indah dan kaya, yang seharusnya disyukuri dengan wujud nyata. Persepsi tentang Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dikembalikan menjadi sesuai tujuannya, yaitu sebagai landasan hidup dan perilaku berbangsa. Mungkin bisa dikatakan sebagai “cuci otak” untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme dalam jiwa kami.
Pelajaran mengenai Bela Negara juga diberikan. Fungsi program Bela Negara adalah untuk berjaga-jaga ketika negara ini berada dalam kondisi perang. Jika tentara telah habis, maka kita para warga sipil harus bisa mempertahankan diri. Banyak pelajaran yang diberikan, seperti lempar pisau, panjat tebing, survival, dan bela diri.
Di sela waktu istirahat, kami sering berbincang dengan para pelatih kami. Mereka bercerita tentang pengalaman mereka selama bertugas menjadi tentara. Ada yang pernah menyelesaikan konflik di Timor Timur, ada yang menjadi Pasukan Garuda di Kamboja, dan ada juga seorang Perwira yang pernah menjadi tentara PBB.
Jujur, saya sangat senang menjalani Diklat Militer ini. Namun, jika disuruh ikut lagi… Emh, ampun deh. Sepertinya cukup… Hehehe! =p
Tapi, dengan menjalani pelatihan militer ini, saya jadi angkat topi bagi tentara. Mereka melatih kami dengan profesional dan rendah hati.
Sampai saat ini, saya masih terngiang dengan salah satu kalimat seorang Perwira dari Rindam Jaya sewaktu penutupan acara kami. Kalimat tersebut berbunyi seperti ini : “Kesejahteraan rakyat dan kemajuan negeri ini di masa depan berada di tangan Anda.  Kami hanya membantu Anda untuk selalu ingat dan mencintai negeri ini. Kami adalah para pengawal Anda. Semoga Anda bisa menjadi bankir yang mengharumkan bangsa ini.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ODP

Wawancara Kerja... .

Wajib Militer