Fiuuuhh….

November….

Desember….

Januari….

Februari…

Maret…

April…

Mei…

Sudah 7 bulan saya gak pernah posting blog sama sekali.. Fiuuh! (-_-“)

Hal itu sebenarnya membuat saya penat gak karuan lho… Jujur sih, saya sebenernya orang yang suka curcol.. Jadi, kalau lama gak posting, rasanya gimanaa gitu… Obat apapun gak bakal manjur buat ngilangin penatnya… cieeeh

Btw, sejak Bulan Desember yang lalu, manajemen tempat saya bekerja memutuskan bahwa saya ditempatkan di Ciputat, Kab. Tangerang Selatan, Propinsi Banten. Jreng jreeeng, inilah tempat perantauan saya berikutnya. Kesan saya, Ciputat ini adalah kawasan yang padat penduduk, macet, dan banyak anak jalanan. Tidak seperti di kawasan elit Jakarta, Ciputat termasuk kategori sedang dengan tingkat ekonomi masyarakat berada di level menengah & menengah kebawah. Enaknya adalah, biaya hidup saya relatif lebih murah daripada di Jabodetabek pada umumnya. Harga kamar kos saya hanya 400rb dengan kamar yang luas dan ada kamar mandi dalam. Ada AC juga loooh (baca: Angin Cendela). Hehe! Di Ciputat sini, sekali makan biasanya hanya 6rb – 9rb rupiah sadjah! Alhamdulillah sudah kenyang dengan budget segitu. =)

Lanjuuut…

Untuk posisi dan jabatan (meskipun belum jadi pejabat), saya ditempatkan di bagian marketing. Sebenarnya bukan marketing sih, lebih tepat kalau dibilang sales…karena yang saya lakukan adalah melakukan penjualan, bukan sebagai marketer yang berkutat dengan brand image dan riset marketing perusahaan. Dengan posisi sebagai sales, maka saya adalah ujung tombak perusahaan dalam menjalankan ideologi kapitalismenya, yaitu jualan, jualan, jualan (a.k.a target, target, target).

Target harus dicapai!!! Mbuh piye carane.

Hal seperti itulah yang membuat saya awalnya agak terbebani. Saya pun semakin akrab dengan kata-kata berikut: prospek, telpon, reporting, database, maintain, fee, handling complaint, dan sejenisnya…

Berita baiknya, semakin hari saya merasa fun kerja sebagai sales. Saya memang dipaksa untuk jualan. Untungnya, saya pernah menjadi sales walaupun freelance, yaitu sebagai penjual asuransi dan praktisi MLM, namun saat itu saya terlalu memikirkan konsep jualan, padahal seorang sales lebih dituntunt untuk “take action” daripada berpikir... Seorang sales lebih baik bersifat strong daripada smart. Jadi, kali ini saya merasa lebih matang lagi dalam melakukan sales cycle kepada prospek saya. Alhamdulillah, sejauh ini saya menjalankan tugas dengan baik dengan hasil yang buat saya memuaskan (semoga bos saya juga berpikir begitu).

Well.. mungkin posting kali ini segini dulu. Ringan dan rada gak jelas sih. =p

Sebenarnya ada banyak sekali cerita yang ingin saya tulis. Namun bingung juga mulai darimana… Hehehe!

Baiklahhh… Sampai ketemu lagiii (^___^)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ODP

Wawancara Kerja... .

Wajib Militer